[JARDIKNAS] Sekerdat Pendapat Pak Her ...



 



Jangan hanya Pendidikan berbasis membaca tetapi ditambah implementasi dan aktualisai
Contoh : "Jangan membohongi orang", maka implementasikan dan aktualisasikanJangan Koropsi, contoh : jangan menyelewengkan pajak, jangan menyaup dll, karena mencari nafkah dengan menyuap, koropsi berarti menafkahi keluarga dengan cara haram dan akan mengalir darah daging haram, itu dosa dan neraka jahanam janji Allah.
Saya titip yang saya cetak tebal selalu terpampang dalam buku-buku pendidikan (bagi penulis buku atau siapapun), karena menurut saya sumber korupsi, ketidak jujuran bermula dari pendidik (siapaun pendidik itu termasuk orang-orang yg berpengaruh). Dan itu pasti akan dicontoh anak didik.
Dan saya selalu mengingatkan : Pendidikan SPG yang 3 tahun itu penting sekali menanamkan jiwa keguruan bagi para pendidik dan itu harus ada lagi, saya berdiskusi kepada mahasiswa stikom yang kebetulan profesinya staf sekolahan mengatakan bahwa "guru" banyak yang cuek terhadap anak didik, diskusi panjang lebar dan kemudian saya contohkan doktrin keguruan yang hilang dia menyadari dan membenarkan dilapangan banyak terjadi demikian. Kalau rekan-rekan IGI saya yakin tidak demikian.

maaf selama ini postingan saya tentang SPG banyak yang salah tafsir, mereka yang telah menempuh SPG tetap harus kuliah sesuai ketentuan Akademisi, bukan stop SPG terus mngajar di Sekolah.
Contoh : Kepolisian dan Akabri memiliki doktrin yang tidak bakal dihilangkan, bahkan intrukturnya pangkatnya "rendah", yang dilatih calon perwira secara akademisi lebih tinggi  "Ijasahnya".

Maka saya lebih suka menjadi "Instruktur" sesuai bidang studi saya agar anak didik saya kalau perang di DUDi tidak salah tembak dan mematikan orang atau bakatnya sendiri.
Para prajurit kalau salah pasti ditempeleng atau ditendang oleh instrurnya, karena dia tidak ingin prajuritnya salah ketika berperang dan mati sia-sia.
Hal tersebut perlu disosialisasikan kepada orang tua, anak didik dipukul pasti sudah keterlaluan, karana jaman saya sekolah masih dipukul sama "gitik", orang tua saya juga tidak pernah protes karena memang saya salah dan nakal. Demikian dengan anak saya walau perempuan kalau salah dan sudah keterlaluan saya ijinkan gurunya memukul dan saya sampaikan kepada kepala sekolah, mengingat kemerosotan moral dampak globalisasi yang belum diimbangi dengan SDM tenaga Pendidik dan kependidikan yang mayoristas tidak memiliki doktrin keguruan setelah "SPG" ditiadakan. Dan mereka lupa akar budaya kita (NKRI tercinta ini), orang asing saja banyak melakukan penelitian budaya kita, malah kita mulai melupakan. Dunia ini dapat mencontoh "Kebhinekaan Tunggal Ikaan kita", maka perdamaian dunia akan terwujud. Analisa saja : Berapa suku bangsa dan agama bangsa kita, perhatikan kita dapat saling menghargai, menghormati dan toleransi, kalau ada percikan atau gesekan kecil pasti
ada provokatornya. "INILAH TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJJIBAN PENDIDIK".

Pak Hes, Mas SD, saya tetap berharap tim anda memperjuangkan dibukan SPG lagi walaupun hanya 1 kelas di SMK tertentu. dan itu dapat di kalkulasi, kalau setiap kota dimulai tahun ini ada 40 siswa SPG, dan setiap tahun guru yang pensiun 10 orang maka 7 tahun kemudian butuh guru (7 X 10 = 70), yang dipersiapkan hanya 40 orang, 7 tahun kemudian baru Sarjana. Apakah itu relevan dengan pertambahan penduduk per tahunnya? monggo dinalisa bersama.... "AMAT SANGAT PENTING TENAGA PENDIDIK MEMILIKI JIWA KEGURUAN, KARENA TIDAK SEMUA ORANG PUNYA BAKAT JADI GURU".
Semoga wacana ini sampai kepada pengambil kebijakan dan orang-orang yang cerdas serta mengerti arti "PENTINGNYA GURU DENGAN JIWA KEGURUAN DAN TRAINER",kebali saya ingatkan "JEPANG HANCUR PERANG DUNIA KEDUA SANG KAISAR HANYA BERTANYA: BERAPA GURU YANG MASIH HIDUP"
Mumpung senior-senior saya Guru SPG masih cukup banyak mari kita warisi Ilmu Keguruannya khususnya bagi para "AKADEMISI" yang cintah anak bangsa.
Pak saya tidak suka digebyah sehingga Perusahaan dan Instansi mensyaratkan lamaran harus sarjana, memang semua anak bangsa ini mau jadi pimpinan semua dan punya duit untuk Kuliah semua, coba ada sosialisasi, saya sangat salut dengan mas SD tulisannya "Kompetensi VS Ijasa" (kalau salah mohon dikoreksi).
Kita harus melihat Level Pekerja di Negeri Tercinta ini mayoritas adalah SLTA sederajat, "Bahkan saya pernah dengar olok-olok : SMK hanya menciptkan Pembantu", SMK seharusnya dapat menciptakan Lapangan Kerja sesuai SDA kita baik "PERTANIAN, PERIKANAN, KELAUTAN, KEHUTAN PERKEBUNAN DLL PASTI NEGERI INI MAKMUR, TIDAK PERLU BERLOMBA-LOMBA JUAL TAMBANG, SIMPAN DULU TAMBANG ITU"
Anak didik calon Pemimpin Kalau setiap hari kita beri pandangan kejujran dst dst ...dan SDA yang melimpah pasti kelak mereka tidak akan seenaknya "Jual Negara" seperti "Oknom Pejabat Sekaran".
aduh ngelantur ...... bersambung dan semoga bermanfaat ..............
Salam Pendidikan dan Peduli Anak Bangsa serta NKRI ....

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Salam JARDIKNAS !

.

__,_._,___




Share your views...

0 Respones to "[JARDIKNAS] Sekerdat Pendapat Pak Her ..."

Posting Komentar

 

Categories

About Me

Foto Saya
BadGuyz mdo
- low conscientiousness- low neuroticism - low agreeableness - high openness to experience - high extraversion [ translate sndiri.:D]
Lihat profil lengkapku

Our Partners

© 2010 satu juta info All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info